Yogyakarta, 8 September
2012
Kriteria keberhasilan pengajaran,
Pengajaran
merupakan suatu proses yang dinamis untuk mencapai suatu tujuan yang telah
dirumuskan, maka dapat ditentukan 2 kriteria yang bersifat umum, yaitu :
ditinjau dari proses dan ditinjau dari hasil.
Dr
sudut prosesnya, ditekankan bahwa pengajaran harus merupakan interaksi dinamis,
shg siswa sbg subjek yang belajar mampu mengembangkan potensinya melalui
belajar sendiri dan tujuan tercapai secara efektif.
Dr
sudut hasilnya, ditekankan pada tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari
segi kualitas maupun kuantitas.
Itu
berarti, Pengajaran tidak semata-mata output oriented tetapi juga proces
oriented. dengan pengajaran bukan hanya mengejar hasil yang setinggi-tingginya
dengan mengabaikan proses namun Keduanya harus seimbang dan merupakan hubungan
sebab-akibat. Asumsi dasar ialah proses pengajaran yang optimal memungkinkan
hasil yang optimal juga.
1.
kriteria ditinjau dari sudut prosesnya (by process)
Dapat
dikaji melalui beberapa hal :
· Apakah pengajaran yang dilakukan guru direncanakan terlebih dahulu
ataukah bersifat otomatis karna dianggap sebuah rutin-an?
( Pasalnya
sering ditemukan guru menganggap kegiatan mengajar adalah hal yang biasa
dilakukan, sehingga dalam pelaksanaannya tidak ada inovasi, dinamika dan
kekreatifan. Sehingga berimbas pada hasil yang dicapai siswa relatif sama dari
tahun ke tahun. Padahal Iptek berkembang cepat).
· Apakah dalam belajar, siswa dimotivasi guru? Sehingga siswa sadar
bahwa belajar adalah kebutuhan, tanpa paksaan. Guru sangat berperan dalam hal
ini.
· Apakah siswa menempuh berbagai kegiatan belajar karna berbagai
metode yang diajarkan guru ataukah hanya terbatas pada satu kegiatan belajar
saja?
(Semakin banyak
kegiatan belajar yang dialami siswa maka semakin banyak pula manfaat yang akan
diperoleh siswa)
· Apakah siswa mempunyai kesempatan untuk mengontrol dan menilai
sendiri hasil belajar yang dicapainya? Ataukah malah tidak tahu apakah yang
dilakukaannya benar atau salah?
(Pengajaran
merupakan proses yg demokratis,objektif,koreksi diri dan proses yg menumbuhkan
kemandirian. Maksudnya, siswa sendiri belajar kemudian dapat menilai sendiri
dan dapat mengoreksi sendiri jika ada kesalahan. Dapat memecahkan masalahnya).
· Apakah pengajaran dapat melibatkan semua siswa untuk belajar?
Ataukah hanya sebagian yang aktif?
(Interaksi
dinamis antara guru dan siswa sangat dibutuhkan. Proses pengajaran harus
memberi kesempatan pada setiap siswa untuk melaakukan kegiatan belajar sesuai
kapasitasnya).
· Apakah suasana pengajaran cukup menyenangkan dan merangsang belajar
siswa ataukah sebaliknya?
( Guru harus
bijaksana dalam mengelola kelas agar tercipta Iklim belajar yang baik).
· Apakah dalam pengajaran terdapat sarana belajar yang cukup?
( Dengan sarana
belajar yang cukup memungkinkan siswa dapat melakukan kegiatan belajar yang
optimal. Tidak sebatas hanya menggantungkan penjelasan guru).
Catatan :
Keberhasilan banyak dipengaruhi oleh
sesuatu yang datang dari siswa sendiri, usaha guru serta lingkungan. 3 hal ini
adalah kunci keberhasilan pengajaran ditinjau dari segi proses.
2.
kriteria ditinjau dari sudut hasil yang dicapainya (by product)
· Apakah hasil belajar siswa nampak dalam bentuk perubahan
tingkahlaku secara komprehensif dan terpadu yang mencakup aspek
kognitif,afektif dan psikomotorik ataukah hanya menghasilkan yang bersifat
tunggal shg tidak membentuk satu integritas pribadi?
· Apakah hasil belajar siswa mempunyai daya guna dan dapat
diaplikasikan dalam kehidupan siswa, Ataukah sebaliknya?
· Apakah hasil belajar siswa mengakar pada dirinya serta cukup
mempengaruhi perilaku dirinya ataukah hanya bersifat insidental atau sementara
teringat dalam memorinya?
( Dengan
Pengajaran tsb diharapkan hasilnya dapat membentuk satu sistem nilai yg dapat
membentuk kepribadian siswa).
· Apakah perubahan perilaku siswa benar-benar hasil dari sebuah
proses pengajaran guru, ataukah akibat dari luar proses pengajaran?
( Perubahan perilaku siswa bisa saja
akibat dari luar proses pengajaran guru, mungkin informasi dari media
elektronik, media masa atau yang lain).
Kesimpulan
:
Dengan
dua kriteria umum di atas diharapkan guru mawas diri
Dalam
usaha dan tindakannya, tidak lekas puas dengan apa yg telah dicapainya, selalu
mengadakan koreksi diri. Gurulah yang bertanggungjawab atas keberhasilan dan
kegagalan pengajaran. Oleh krn itu, mengajar adalah pekerjaan profesional.
Mencintai profesi dan menghargainya merupakan prasyarat bagi guru. Dari sinilah
awal keberhasilan pengajaran di sekolah.
Sumber
:
Nana
Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar